Korut Bakal Balas Aksi Militer AS dengan Serangan Nuklir
NEW YORK - Utusan Pyongyang untuk PBB mengatakan Korea Utara (Korut) sedang mempersiapkan diri untuk “modus perang” yang dipicu oleh aksi militer Amerika Serikat (AS). Ia juga mengatakan negara akan menanggapi dalam bentuk rudal dan serangan nuklir
Pernyataan yang dikeluarkan Deputi Duta Besar Korut untuk PBB, Kim In-ryong itu menanggapi peringatan dari Wakil Presiden AS Mike Pence agar tidak menguji kesabaran Washington dengan melakukan uji coba rudal.
"Jika Amerika Serikat berani memilih untuk aksi militer, DPRK siap untuk bereaksi terhadap modus perang yang diinginkan oleh Amerika,” kata In-ryong dalam konferensi pers.
"Kami akan memberikan balasan yang berat terhadap terhadap provokator,” kata In-ryong lagi seperti dikutip dari Al Arabiya, Selasa (18/4/2017).
Ryong mengatakan Korut telah mengambil langkah-langkah pertahanan diri dalam menanggapi ancaman aksi militer AS. Hal itu mencerminkan tekad Pyongyang untuk melawannya dengan nuklir atau rudal balistik antar benua.
Ia pun menyinggung keputusan Presiden AS Donald Trump mengirimkan armada kapal perang Carl Vinson ke Semenanjung Korea. "Itu menunjukkan tindakan sembrono AS untuk menyerang Korut telah mencapai fase yang serius," kata Kim.
Wakil Utusan Korut itu juga menegaskan bahwa Pyongyang akan terus menjadikan AS sepenuhnya bertanggung jawab atas konsekuensi bencana yang akan emban oleh tindakan keterlaluannya.
Sebelumnya pada konferensi pers di Korea Selatan (Korsel), Mike Pence megatakan bahwa era kesabaran strategis telah habis. Ia mengatakan hal itu setelah Korut melakukan uji coba rudal di tengah kekhawatiran negara itu bakal melakukan uji coba nuklir keenam.
Pyongyang telah berusaha untuk mengembangkan rudal jarak jauh yang mampu menghantam daratan AS dengan hulu ledak nuklir. Selain itu, sejauh ini mereka telah melakukan lima tes nuklir, dua dari mereka dilakukan pada tahun lalu.
Pernyataan yang dikeluarkan Deputi Duta Besar Korut untuk PBB, Kim In-ryong itu menanggapi peringatan dari Wakil Presiden AS Mike Pence agar tidak menguji kesabaran Washington dengan melakukan uji coba rudal.
"Jika Amerika Serikat berani memilih untuk aksi militer, DPRK siap untuk bereaksi terhadap modus perang yang diinginkan oleh Amerika,” kata In-ryong dalam konferensi pers.
"Kami akan memberikan balasan yang berat terhadap terhadap provokator,” kata In-ryong lagi seperti dikutip dari Al Arabiya, Selasa (18/4/2017).
Ryong mengatakan Korut telah mengambil langkah-langkah pertahanan diri dalam menanggapi ancaman aksi militer AS. Hal itu mencerminkan tekad Pyongyang untuk melawannya dengan nuklir atau rudal balistik antar benua.
Ia pun menyinggung keputusan Presiden AS Donald Trump mengirimkan armada kapal perang Carl Vinson ke Semenanjung Korea. "Itu menunjukkan tindakan sembrono AS untuk menyerang Korut telah mencapai fase yang serius," kata Kim.
Wakil Utusan Korut itu juga menegaskan bahwa Pyongyang akan terus menjadikan AS sepenuhnya bertanggung jawab atas konsekuensi bencana yang akan emban oleh tindakan keterlaluannya.
Sebelumnya pada konferensi pers di Korea Selatan (Korsel), Mike Pence megatakan bahwa era kesabaran strategis telah habis. Ia mengatakan hal itu setelah Korut melakukan uji coba rudal di tengah kekhawatiran negara itu bakal melakukan uji coba nuklir keenam.
Pyongyang telah berusaha untuk mengembangkan rudal jarak jauh yang mampu menghantam daratan AS dengan hulu ledak nuklir. Selain itu, sejauh ini mereka telah melakukan lima tes nuklir, dua dari mereka dilakukan pada tahun lalu.
cek videonya di youtube,tinggal klik link di samping ini https://www.youtube.com/watch?v=uTSnAcHgjcA
0 comments:
Post a Comment